Film Action Masih Menjadi Idola dari Dulu hingga Sekarang

Perkembangan teknologi bidang perfilm-an akhir-akhir ini semakin terlihat dengan kehadiran film-film berkelas yang menampilkan adegan seru dari bintang ternama. Film action menjadi produksi tontonan yang semakin banyak diminati dari zaman pertama muncul hingga abad 21 ini. Banyak judul film action yang dibuat di Indonesia maupun mancanegara.

Hantu Baca menampilkan beberapa daftar film terbaik yang dikategorikan sesuai dengan genre. Salah satunya yaitu film action dengan berbgai judul dan kisah yang diceritakan. Film action dinilai cocok untuk semua kalangan karena kualitas dan pesan moral yang disampaikan.

Terdapat salah satu judul film yang menjadi cikal bakal genre action semakin digemari yaitu The Great Train Robbery tahun 1903.  Film bisu asal Amerika Serikat ini disutradarai oleh Edwin S. Porter dengan durasi yang sangat pendek yaitu 12 menit. Menceritakan tentang kereta api yang diserang oleh tim bandit hanya demi menemukan pagar betis yang terasa panas ketika bersentuhan dengan tumit mereka.

Aksi pada tayangan ini diawali dengan hadirnya para bandit yang bersikap jahat, arogan, merampok beberapa barang dan kemudian melarikan diri dengan menaiki kuda. Film penyerangan ini diakhiri dengan adegan seorang bandit yang menembakkan senapan ke arah dirinya saat menghadap ke kamera. Penonton akan dibuat kaget jika memposisikan diri sebagai salah satu penumpang kereta tersebut.

Akhir-akhir ini semakin banyak film yang menjadi trending karena adegan aksi di dalamnya yang sangat memukau. Seperti Fast and Furious yang disutradarai oleh Rob Cohen (pertama), John Singleton (kedua), Justin Lin (3-6), James Wan (7), dan F. Gary Gray (8).  Film serial ini dibintango oleh Paul Walker yang memerankan Brian O’Conner namun dinyatakan meninggal pada kecelakaan mobil yang ditumpanginya pada tahun 2013 di California. Bintang lain pada serial aksi ini diantaranya Dwayne Johnson, Vin Diesel, Michelle Rodriguez, dan masih banyak lagi.

Kisah dari film ini yaitu kasus perampokan di Los Angeles yang dilakukan oleh pembalap jalanan bernama Dominic Toretto beserta timnya. Brian O’Conner yang bekerja sebagai agen FBI kemudian menyamar dan mencoba berteman dengan gerombolan perampok tersebut untuk menyelidiki kasus ini.

Kelebihan Adanya Laga Action

Pixabay.com

Kehadiran laga action pada dunia industri film nasional maupun internasional tentunya memiliki banyak kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang ditampilkan akan menjadi sebuah film tersebut banyak diminati khalayak umum. Kesan elegan dari sebuah film genre action akan nampak sangat jelas karena hampir mayoritas peminatnya adalah laki-laki. Tentunya bintang yang dipercaya memerankan adegan pada laga action adalah aktor yang mumpuni di bidangnya dan mempunyai kharisma serta sikap yang cool. Jarang terjadi pada sebuah laga action menampilkan tokoh utama yang lemah gemulai dan tidak tegas.

Cerita yang disuguhkan pada film laga selalu berujung pada kemenangan tokoh utama. Terkadang juga menampilkan sebuah pertarungan yang dilakukan antara pahlawan baik dengan musuh yang jahat. Pesan moral yang disampaikan pada laga seperti demikian bahwa sangat dibutuhkan pembelaan atas kebenaran yang ada. Film action sebagai laga idola sepanjang masa juga lebih besar memberikan pelajaran pada setiap orang yang menontonnya bahwa kebaikan akan selalu mengalahkan sikap jahat.

Terkadang film action tidak dilibatkan dengan keadaan romatika yang rumit. Hal tersebut membuat para penonton cenderung lebih bersemangat ketika selesai menonton laga tersebut. Berbeda dengan drama-drama romantika yang meninggalkan kesan galau kepada setiap penikmat film terutama kaum wanita.

Kelemahan Mendasar yang Dialami

Pixabay.com

Sebuah laga action tentunya membutuhkan dana yang besar ketika proses produksinya. Biaya edit video grafis yang terbilang cukup mahal, aktor yang ahli dalam bidang laga, hingga lokasi syuting atau properti yang tidak sedikit. Biaya besar tersebut kerap menjadi kekhawatiran produser dan sutradara jika nantinya film yang digarap tidak terlalu laku di pasaran.

Laga action kerap kali menceritakan mengenai permusuhan antara dua kubu hingga akhirnya terjadilah suatu pertempuran atau perlawanan yang berujung pada kemenangan dan kekalahan. Di samping itu sebagian besar peminat dari laga ini adalah kaum laki-laki sehingga menjadi tantangan besar bagi sutradara dan produser untuk membuat film tersebut memiliki daya tarik tersendiri bagi kaum adam dengan tetap memperhatikan alur cerita yang dibawakan.

Apakah kalian tahu bahwa tidak selamanya pemeran utama film action melakukan adegan dengan nyata tanpa bantuan orang lain? Ternyata banyak film yang menggunakan jasa stutman untuk menggantikan tokoh utama pada adegan-adegan tertentu seperti berkelahi, mengendarai motor atau mobil dengan kecepatan tinggi, dan aksi-aksi berbahaya lainnya. Hal inilah yang membuat pihak industri film tersebut merasa kesulitan mencari stutman yang memang ahli. Jika telah terpilih stuntman yang diharapkan, tentunya akan memakan biaya yang tidak kecil.

Adanya adegan-adegan menantang pada film action membuat industri film ini sulit mendapat izin dari lembaga sensor karena dikhawatirkan akan terjadi peniruan aksi berbahaya. Hal lain yang ditakutkan yaitu beberapa adegan kerap dijadikan contoh bagi anak-anak di bawah umur yang tidak sengaja menonton action tersebut.

Dengan kehadiran genre film ini menuntut banyak pihak untuk lebih berhati-hati terhadap adegan yang disajikan. Orang tua harus lebih pintar memilih dan memilah mana tontonan yang memiliki dampak baik maupun buruk bagi mental anak-anak.

Anita