Domba Dolly , Hewan Mamalia Hasil Kloning Pertama Di Dunia

Domba hasil kloning para ilmuwan ini dianggap sebagai hasil kloning sempurna yang pernah dilakukan oleh para ilmuwan. Domba ini berhasil bertahan hingga enam tahun lamanya. Lahir pada tahun 1997 dan meninggal pada tahun 2003, domba hasil kloning ini menggegerkan hampir semua tokoh ilmuwan. Penasaran kan bagaimana perjalanan hidupnya domba dolly ? Yuk simak kisahnya domba kloning berikut.

Pro dan Kontra Domba Kloning Pertama

Diambil dari nama aktris kenamaan Amerika Serikat, nama Dolly Parton disarankan oleh salah satu peternak yang membantu kelahiran si Dolly. Kloning domba ini diambil dari sel kalenjer susu seekor domba berumur enam tahun. Pembiakan domba kloning ini menggunakan metode yang pertama kali biasa dilakukan untuk perawatan manusia pada tahun 1970. Setelah berhasil menghasilkan telur yang normal, para ilmuwan menanamkan telur ke dalam domba betina pengganti.

Domba ini pun melahirkan domba kloning setelah 148 hari. Kelahiran domba kloning ini sempat menjadi kontrovensi di kalangan para ilmuwan. Pasalnya kloning hewan dilakukan untuk rekayasa genetika yang kemudian digunakan sebagai donor organ manusia. Beberapa ilmuwan ini juga mendukung adanya domba kloning ini karena merupakan bentuk kemajuan teknologi di kalangan para ilmuwan sains.

Ada juga kloning ‘terapeutik’ yaitu proses kloning embrio untuk mengumpulkan sel induk yang kemudian dikembangkan untuk perawatan penyakit sara seperti Alzheimer dan Parkinson. Disisi lain, ilmuwan juga melihat keberhasilan kloning domba dolly adalah alternatif untuk melestarikan spesies hewan yang terancam punah. Kritik pun juga disampaikan oleh para ilmuwan, bahwa teknologi kloning ini tidak etis jika diterapkan pada manusia.

Kematian Domba Hasil Kloning

Domba hasil kloning ini dikawinkan dengan seekor domba jantan yang bernama David yang kemudian melahirkan empat ekor domba. Anak domba ini merupakan indikator sempurna pada hewan hasil kloning. Namun sayangnya, pada Januari 2003 Dolly ditemukan menderita radang sendi yang memunculkan berbagai macam spekulasi mengenai kelainan genetik pada tubuh Dolly. Selain itu, Dolly juga mengalami radang sendi kaki belakangnya yang merupakan faktor kematianya.

Pada 14 Februari 2003, Dolly akhirnya mati dan meimbulkan berbagai macam spekulasi tentang keamanan hewan kloning. Para ilmuwan kemudian menentang jika kloning dilakukan pada manusia. Dolly mati pada 14 Februari 2003 yang didiagnosis oleh para ilmuwan karena terkena penyakit paru paru progresif. Saat ini domba dolly telah diabadikan di Museum Nasional Skotlandia di Edinburgh.

Perjalanan si domba kloning ini cukup memancing beberapa ilmuwan untuk turut membuat dan menciptakan kloning pada makhluk lain termasuk manusia. Teknologi kloning memang dapat mencegah satu spesies dari kepunahan. Fungsi kloning sendiri ialah menciptakan berbagai salinan secara genetik tanpa melalui produksi seksual. Kloning sendiri memiliki tingkat kegagalan mencapai 90 persen sehingga tidak mungkin untuj dilakukan pada makhluk hidup.

 

 

Anita